Biografi

Romo Van Lith,SJ

Romo Fransiskus Gregorius Van Lith Sj. dilahirkan di Oirachot, Belanda pada tanggal 17 Mei 1863.Setelah beberapa tahun ditahbiskan menjadi Imam di ditugaskan untuk pergi ke tanah misi yaitu di hindia Belanda tepatnya di tanah Jawa.Pada awalnya dia ragu karena merasa apa yang dia miliki tidak akan berguna untuk misinya di tanah jawa,tapi sekali lagi ini adalah sebuah perutusan akhirnya dia berserah kepada Tuhan dan menyerahkan semuanya yang terjadi kepada Tuhan biarkan Tuhan yang berkarya dalam dirinya dan menunjukkan jalan.dia bersama tiga orang biarawan diutus dari Eropa ke Hindia Belanda. Satu orang ditugaskan di Flores, satu lagi ditugaskan di Sumba. Dua orang ditugaskan di Muntilan dan Mendut.Dia di tanah Jawa ditugaskan bersama dengan Rm.Hovenaars,SJ.
Pada awal misinya ia menemukan suatu hal yang aneh dimana ada penyimpangan yang dilakukan oleh para katekis,para katekis hanya memanfaatkan uang saja dan tidak benar-benar mendidik para calon umat katolik.Dia membongkar semuanya itu walaupun pada awalnya dia tidak mendapat dukungan tapi dia tetap terus berjuang hingga akhirnya fakta didapatkanya kalau memang para katekis telah bersalah.
Perbedaan visi antara Romo Van Lith dan rekannya sangat tajam. Rekannya lebih mengutamakan kuantitas dalam membaptis, sedangkan Romo Van Lith lebih mendalami seluk beluk budaya masyarakat Jawa. Dia mendapat kecaman dan bahkan pusat misi di Muntilan sempat akan ditutup berhubung tidak menghasilkan umat calon baptisan.Tapi dia terus berjuang untuk memegang teguh cara penyebaran agamanya di tanah misi.Sempat terjadi perang dingin melalui buku antara dia dan rekanya Romo Hovenaars,SJ.Ia menyebarkan agama katolik dengan cara mengenal situasi setempat,dan konteks setempat.Dia belajar banyak tentang kebudayaan jawa karena bagi dia untuk menyebarkan sesuatu kita harus bisa masuk ke tempat itu. Namun, rencana Tuhan sungguh indah ketika Sarikromo dan teman-temannya dari Kalibawang memohon van Lith mengajarkan iman Katolik. Sampai suatu saat van Lith membaptis 171 orang di Sendang Sono yang kemudian dikenal sebagai tempat awal misi. Misi Muntilan tidak berakhir. Justru van Lith kian bersemangat melayani orang Jawa. Ia mendidik, menemani, menyelami, memahami, memberi dan menerima dengan belajar, bermain dan hadir bersama orang Jawa. Kedekatan Romo van Lith membuatnya dianggap bapak bagi mereka. Kedekatan itu pula yang membawanya pada posisi membela orang pribumi.Dia sempat dianggap ancaman oleh pemerintah Belanda karena membantu warga Hindia Belanda dengan menuntut agar pemerintah Belanda memberikan hak-hak bagi para warga Hindia Belanda.Dia banyak memberikan kritikan bagi pemerintah Belanda,sehingga dia dibenci pemerinta Belanda.Ketika pada tahun 1921 dia mengalami sakit dan ijinkan untuk kembali ke Belanda,tapi cintanya pada tanah Jawa terus berkorbar sehingga ia terus mengirim kritikan yang pedas.Tahun 1924 dia kembali ke Hindia Belanda dan semakin terus berjuang untuk menjalankan misinya.Keterbatasan umur yang menghalangi dirinya,dia meninggal pada tahun 1926. van Lith, nama yang dikenal sebagai nama sekolah bagus di Jalan Kartini no.1, Muntilan, Jawa Tengah. Misionaris Jesuit asal Belanda ini dikenal memiliki perhatian terhadap pendidikan, merintis karya Gereja di tanah Jawa dan dimakamkan di kompleks kerkop Muntilan..
Romo Van Lith,SJ merupakan orang yang membumi ia tidak segan-seganuntuk turun lansung kemasyarakat bawah untuk menjalankan misinya.Di tanah misi di muntilan dia selalu menemani anak-anak dalam segala kegiatan. Romo van Lith berbeda dengan kawannya Romo Hoevenaars, SJ. Ia menterjemakan doa Bapa Kami dengan citarasa Jawa, daripada persis dalam Kitab Suci

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Biografi"

Posting Komentar